Semangat
Muda Membangun Bangsa
Masa depan Indonesia ku, di tangan
Pemuda
Bismillahirrohmanirrohiim...
Semoga
tulisan ku ini menjadi penambah energi positif bagi kita, para pemuda untuk tetap
berkarya, semangat membangun bangsa.
Indonesia.
Siapa yang tak mengenalnya? Siapa yang tak tahu Indonesia? Ketika kata “Indonesia”
kutulis untuk mengawali paragraf ini, apa yang kau fikirkan, Kawan? Negri indah
nan subur, budaya-budaya yang unik dan beragam, tutur kata yang sopan serta
prilaku yang santun dari para orang-orang di dalamnya? Atau bahkan yang pertama
kali kau fikir adalah korupsi, arogansi, caruk marutnya pemerintahan, krisis
kepercayaan rakyat kepada pemimpin, kriminalitas, pengangguran atau bahkan pornografi
dan pelecehan seksual? Jika hal yang pertama kali terlintas dalam fikiran mu,
ketika kata ‘indonesia’ terlontar adalah opsi pertama, kau benar kawan! Benar
adanya bahwa Indonesia yang dulu kita kenal adalah seperti itu. Jika hal
pertama yang terlintas dalam fikir mu ketika kusebut ‘Indonesia’ adalah opsi
kedua, kau juga benar kawan! Benar bahwa pada kenyataannya Indonesia yang kini
kita kenal adalah Indonesia dengan segudang permasalahan.
Opsi-opsi
yang kutulis di atas, keduanya adalah benar. Tinggal bagaimana cara kita
memandang Indonesia itu sendiri. Apakah kita masih senang memandang Indonesia
dari sisi negatif? Atau bahkan dari situ timbul semangat-semangat positif yang
dapat mengembalikan citra Indonesia kembali baik, seperti yang ku tulis di opsi
pertama, atau bahkan bisa lebih dari itu.
Yang
menjadi hal miris adalah ketika saat ini Indonesia kehilangan pemuda-pemuda
nya. Pemuda yang nantinya akan menjadi pemimpin-peminpin negri ini. Faktanya,
saat ini seberapa banyak pemuda yang masih peduli dengan Indonesia? Menutup diri,
apatis, dan pesimis itulah setidaknya gambarang pemuda saat ini “alah
indonesia.. kaga ada benernya” “bbm
naik? Bukun urusan gue lah. Naek dikit doang” “ngapain sih lo capek-caek ikut
aksi, panas-panasan, emang didenger ama pemerintah?” kurang lebih tak
jarang kalimat-kalimat pesimisme, dan cemoohan terhadap indonesia ini terlontar
dari bibir-bibir teman-teman sekelas ku. Atau ketika kita lihat di sisi lain,
krisis kecintaan terhadap budaya indonesia itu sendiri misalnya, dan terlalu
western. Kembali aku mengambil contoh, teman-teman sekelas ku. Hampir 60%
teman-teman sekelas ku menyukai boyband
dan musik-musik korea. Sangat suka, bahkan fanatik! Lebih menyukai film-film
barat, ketimbang film indonesia yang memotivasi. Lebih menyukai dance-dance modern ketimbang tarian asli
indonesia. “alaaah indonesia banget, gue
gak suka. Cupu ah!” ketika kau terus mencemooh Indonesia, kapan kau bisa
beri kesempatan Indonesia untuk bisa maju? Ingat kawan, baik-buruknya Indonesia
kedepan adalah tergantung kita. Kitalah yang nantinya memegang peran-peran
penting di negri ini. Apa jadinya jika Indonesia terus dibiarkan berada dalam
energi-energi negatif? Akankah kita membiarkan indonesia terus terpuruk
meringkuk piuk dalam segudang masalah? Membiarkan Indonesia semakin lama
semakin menghilang ke-indonseia-an nya, bahkan lama-kelamaan akan lenyap?
Banyak
hal yang bisa kau lakukan kawan untuk Negri ini. Jika kau tak suka aksi karna
takut kulitmu terbakar matahari, mungkin kau bisa menyumbangkan tulisan-tulisan
mu untuk pergerakan ini. Untuk kembali me-muda-kan semangat-semangat kita,
pemuda, dalam membangun bangsa. Tentunya dengan tulisan-tulisan yang positif
dan membangun. Atau mungkin, kau bisa langsung turun ke pemukiman-pemukiman
kumuh untuk mengajar anak-anak bangsa di sana. Ini sebagai bukti nyata pengabdian
mu kepada masyarakat. Jika kau tak suka menghadiri seminar-seminar atau diskusi
publik karna “gak gue banget”,
mungkin kau bisa menghadirkan diskusi-diskusi kecil ke dalam
lingkaran-lingkaran tempat nongkrong
mu. Tentunya bukan diskusi gosip ya. Hehe . Jika kau suka seni, yuk! Budayakan seni-seni
khas Indonesia, jangan sampai ia lenyap dimakan masa. Kau boleh menyukai
lagu-lagu korea atau film-film barat, tapi jangan sampai mencemooh dan menjatuhkan
lagu dan film-film Indonesia.
“Semangat Muda Membangun Bangsa”. Mengapa pada
akhirnya aku mengambil judul ini? Agar pemuda memiliki semangat yang ‘muda’
dalam membangun bangsa. Semangat yang positif, bukan negatif. Karna, 10-20
tahun lagi indonesia masih ada atau tidak, ya tergantung kita, para pemuda. Nenek
ku, salah satu contoh wanita tua yang menurutku punya semangat ‘muda’, ia punya
pemikiran-pemikiran yang kritis, dan masih memiliki optimisme yang tinggi untuk
negri ini. karna aku tinggal dengan nenek, aku tahu betul kebiasaan-kebiasaan
nenek. Ia suka sekali menonton berita. Hingga suatu saat, ia mulai mengeluhkan
konsisi indonesia, “indonesia... gantilah
pemerintah-pemerintah tu dengan yang muda-muda, yang tua-tua mundur aja”. Tersenyum
kecil ketika mendengar kata-kata itu. Ada semangat tersendiri ketika nenek
bilang begitu. Dan sadar, nantinya, kitalah yang menggantikan mereka yang tua. Masa
depan Indonesia ku, di tangan pemuda...
Ditengah
caruk marutnya negeri kita ini, negeri Indonesia tercinta, negri yang dulu didamba
para penjajah,negri yang-katanya-indah, subur, nan permai, semoga tak hanya
kekecewaan dan rasa pesimis yang kemudian tersisa. Tak hanya energi negatif dan
cacian yg sekarang terlontar untuk negeri kita tercinta ini. Tapi energi
positif dan rasa optimis untuk tetap menatap masa depan. Rasa optimis dan
pastikan bahwa 10 sampai 20 tahun kedepan Indonesia masih ada, bahkan Indonesia
menjadi salah satu negara maju. Amin.
Alhamdulillahirrobbil ‘aalamiin...
JAKARTA, 27 April 2012
Syahiidah Muthmainnah