Kamis, 26 April 2012

Tugas SAC


Semangat Muda Membangun Bangsa
Masa depan Indonesia ku, di tangan Pemuda

Bismillahirrohmanirrohiim...
Semoga tulisan ku ini menjadi penambah energi positif bagi kita, para pemuda untuk tetap berkarya, semangat membangun bangsa.
Indonesia. Siapa yang tak mengenalnya? Siapa yang tak tahu Indonesia? Ketika kata “Indonesia” kutulis untuk mengawali paragraf ini, apa yang kau fikirkan, Kawan? Negri indah nan subur, budaya-budaya yang unik dan beragam, tutur kata yang sopan serta prilaku yang santun dari para orang-orang di dalamnya? Atau bahkan yang pertama kali kau fikir adalah korupsi, arogansi, caruk marutnya pemerintahan, krisis kepercayaan rakyat kepada pemimpin, kriminalitas, pengangguran atau bahkan pornografi dan pelecehan seksual? Jika hal yang pertama kali terlintas dalam fikiran mu, ketika kata ‘indonesia’ terlontar adalah opsi pertama, kau benar kawan! Benar adanya bahwa Indonesia yang dulu kita kenal adalah seperti itu. Jika hal pertama yang terlintas dalam fikir mu ketika kusebut ‘Indonesia’ adalah opsi kedua, kau juga benar kawan! Benar bahwa pada kenyataannya Indonesia yang kini kita kenal adalah Indonesia dengan segudang permasalahan.
Opsi-opsi yang kutulis di atas, keduanya adalah benar. Tinggal bagaimana cara kita memandang Indonesia itu sendiri. Apakah kita masih senang memandang Indonesia dari sisi negatif? Atau bahkan dari situ timbul semangat-semangat positif yang dapat mengembalikan citra Indonesia kembali baik, seperti yang ku tulis di opsi pertama, atau bahkan bisa lebih dari itu.
Yang menjadi hal miris adalah ketika saat ini Indonesia kehilangan pemuda-pemuda nya. Pemuda yang nantinya akan menjadi pemimpin-peminpin negri ini. Faktanya, saat ini seberapa banyak pemuda yang masih peduli dengan Indonesia? Menutup diri, apatis, dan pesimis itulah setidaknya gambarang pemuda saat ini  “alah indonesia.. kaga ada benernya” “bbm naik? Bukun urusan gue lah. Naek dikit doang” “ngapain sih lo capek-caek ikut aksi, panas-panasan, emang didenger ama pemerintah?” kurang lebih tak jarang kalimat-kalimat pesimisme, dan cemoohan terhadap indonesia ini terlontar dari bibir-bibir teman-teman sekelas ku. Atau ketika kita lihat di sisi lain, krisis kecintaan terhadap budaya indonesia itu sendiri misalnya, dan terlalu western. Kembali aku mengambil contoh, teman-teman sekelas ku. Hampir 60% teman-teman sekelas ku menyukai boyband dan musik-musik korea. Sangat suka, bahkan fanatik! Lebih menyukai film-film barat, ketimbang film indonesia yang memotivasi. Lebih menyukai dance-dance modern ketimbang tarian asli indonesia. “alaaah indonesia banget, gue gak suka. Cupu ah!” ketika kau terus mencemooh Indonesia, kapan kau bisa beri kesempatan Indonesia untuk bisa maju? Ingat kawan, baik-buruknya Indonesia kedepan adalah tergantung kita. Kitalah yang nantinya memegang peran-peran penting di negri ini. Apa jadinya jika Indonesia terus dibiarkan berada dalam energi-energi negatif? Akankah kita membiarkan indonesia terus terpuruk meringkuk piuk dalam segudang masalah? Membiarkan Indonesia semakin lama semakin menghilang ke-indonseia-an nya, bahkan lama-kelamaan akan lenyap?
Banyak hal yang bisa kau lakukan kawan untuk Negri ini. Jika kau tak suka aksi karna takut kulitmu terbakar matahari, mungkin kau bisa menyumbangkan tulisan-tulisan mu untuk pergerakan ini. Untuk kembali me-muda-kan semangat-semangat kita, pemuda, dalam membangun bangsa. Tentunya dengan tulisan-tulisan yang positif dan membangun. Atau mungkin, kau bisa langsung turun ke pemukiman-pemukiman kumuh untuk mengajar anak-anak bangsa di sana. Ini sebagai bukti nyata pengabdian mu kepada masyarakat. Jika kau tak suka menghadiri seminar-seminar atau diskusi publik karna “gak gue banget”, mungkin kau bisa menghadirkan diskusi-diskusi kecil ke dalam lingkaran-lingkaran tempat nongkrong mu. Tentunya bukan diskusi gosip ya. Hehe . Jika kau suka seni, yuk! Budayakan seni-seni khas Indonesia, jangan sampai ia lenyap dimakan masa. Kau boleh menyukai lagu-lagu korea atau film-film barat, tapi jangan sampai mencemooh dan menjatuhkan lagu dan film-film Indonesia.
 “Semangat Muda Membangun Bangsa”. Mengapa pada akhirnya aku mengambil judul ini? Agar pemuda memiliki semangat yang ‘muda’ dalam membangun bangsa. Semangat yang positif, bukan negatif. Karna, 10-20 tahun lagi indonesia masih ada atau tidak, ya tergantung kita, para pemuda. Nenek ku, salah satu contoh wanita tua yang menurutku punya semangat ‘muda’, ia punya pemikiran-pemikiran yang kritis, dan masih memiliki optimisme yang tinggi untuk negri ini. karna aku tinggal dengan nenek, aku tahu betul kebiasaan-kebiasaan nenek. Ia suka sekali menonton berita. Hingga suatu saat, ia mulai mengeluhkan konsisi indonesia, “indonesia... gantilah pemerintah-pemerintah tu dengan yang muda-muda, yang tua-tua mundur aja”. Tersenyum kecil ketika mendengar kata-kata itu. Ada semangat tersendiri ketika nenek bilang begitu. Dan sadar, nantinya, kitalah yang menggantikan mereka yang tua. Masa depan Indonesia ku, di tangan pemuda...
Ditengah caruk marutnya negeri kita ini, negeri Indonesia tercinta, negri yang dulu didamba para penjajah,negri yang-katanya-indah, subur, nan permai, semoga tak hanya kekecewaan dan rasa pesimis yang kemudian tersisa. Tak hanya energi negatif dan cacian yg sekarang terlontar untuk negeri kita tercinta ini. Tapi energi positif dan rasa optimis untuk tetap menatap masa depan. Rasa optimis dan pastikan bahwa 10 sampai 20 tahun kedepan Indonesia masih ada, bahkan Indonesia menjadi  salah satu negara maju. Amin.
Alhamdulillahirrobbil ‘aalamiin...

JAKARTA, 27 April 2012

Syahiidah Muthmainnah


Rabu, 11 April 2012

“Keterbatasan ku, tak menjadi penghalang bagi ku untuk terus berkarya” -Lukman Nurhakim-


Bismillahirrohmanirrohiim..
Lukman. Begitu ia biasa dipanggil oleh teman-teman sebayanya di PSBN di bilangan Bekasi Timur, Tan Miyat. Anak dari pasangan bapak Rosta dan ibu Sania ini memiliki nama lengkap Lukman Nurhakim. Partner ku ini lahir pada tanggal 10 november 1992.  Partner ku ini memang lebih tua 1 tahun dari usia ku. Meskipun demikian, ia tetap bersi kukuh untuk memanggilku ‘kaka’. “aku tetap panggil ‘kaka’ aja ya. Soalnya ilmunya tinggian kaka” ujar nya pada ku di awal perkenalan. Tertegun. Ya, meski usianya sekarang sedang munuju 20 tahun, di PSBN Tan Miyat ini ia masih terhitung sebagai murid kelas 5 SD. Terhitung jejak tahun 2006, awal ia masuk PSBN Tan Miyat. 1 tahun pertama ia masuk kelas penyesuaian terlebih dahulu. Dikenalkan dengan huruf braile, orientasi dan moibilitas, dan lain-lain. Setelah itu, barulah masuk ke kelas 1 SD. Secara fisik, dia memang masih terlihat seperti bocah kelas 5 SD. Tapi secara tingkah laku, terkadang ia terlihat lebih dewasa dari pada aku.  

Lukman memiliki keterbatasan penglihatan sejak ia lahir. Ya, iya terlahir dengan kondisi Low Vision. Menurut penjelasannya, ia lahir normal, dan tidak premature. Ketika ia berumur 10 tahun, ia pernah di bawa ke RS. TNI AU Pondok Gede, berusaha untuk memperbaiki penglihatannya, operasi. Tapi usaha itu gagal, menurut dokter, penglihatannya sudah tidak isa diperbaiki. Kemudian, ketika lukman berumur 11 tahun, orang tua nya mencoba lagi ke RSCM meminta dokter untuk mengoperasi, memperbaiki penglihatan si anak. Lagi-lagi usaha nya gagal. “ kata dokter, Mata dan pengelihatanku sudah tidak bisa diperbaiki lagi, sudah kena syaraf” jelas Lukman, menceritakan panjang lebar tentang riwayaat ke-Tuna Netra-an nya. Memang, sepengetahuan ku, berdasarkan artikel dan jurnal-jurnal online yg ku baca melalui media internet, Low Vision itu rusaknya fungsi penglihatan yang tidak dapat dikembalikan seperti keadaan semula  meskipun melalui penanganan medis, seperti operasi, penggunaan obat-obatan, dan tidak dapat dikoreksi secara refraktif  dengan kacamata ataupun lensa kontak. Hmm, sebenarnya masih kurang puas menanyakan riwayat ini dengan Lukman. karna yang tahu perkembangannya kan orang tua nya atau care givers nya. Ingin rasanya menanyakan hal ini langsung ke orang tua nya, tapi belum ada kesempatan. Ia tinggal di Asrama yang sudah di sediakan Tan Miyat, bukan seperti anak-anak SLB yang lain, yang pulang-pergi diantar dan dijemput orang tuanya. Tapi nanti jika ada kesempatan, dan ketika Lukman dapat jatah pulang ke rumahnya, InsyaAllah aku ingin mampir ke rumahnya. Kebetulan rumahnya tak jauh dari rumah ku, ia tinggal di Pondok Kopi, Jl. Bintara 1, RT 08/ RW 02 , kel. Bintara , kec. Bekasi Barat.

Lukman orangnya terbuka, sangat hangat dengan ku. Baru beberapa kali bertemu saja, sudah langsung akrab. Oh iya, ternyata dia temannya ka Mega, kaka senior ku di Jurusan Pendidikan Luar Biasa, UNJ. Lukman tak terlihat seperti seorang Tuna Netra, ia terlihat seperti orang awas pada umumnya. Sangat lincah. Sudah hafal betul tata letak, sudut-sudut, dan bentuk lingkungannya. Namun ketika ia membaca, iya mendekatkan matanya dengan objek yang ingin iya baca. Dekat sekali, nyaris nempel. Disitu baru terlihat kalau dia Low Vision. Lukman suka menyanyi, suaranya bagus. Bahkan ia punya band. Nama band nya “Band Inti”. Band yang beranggotakan 7 orang ini semuanya berisi anak-anak PSBN Tan Miyat. Keren! Meskipun penglihatan mereka terbatas, tak berarti dunia mereka terbatas. Bahkan Lukman pernah bilang, “keterbatasan ku, gak jadi masalah buat ku untuk terus berkarya, Ka”. Lagi-lagi aku tertegun, tersenyum. 

Senin, 19 Maret 2012

They also have dreams

Pernahkah terlintas dibenak mu tentang mimpi? 
Bukan mimpi penghias tidur. Bukan itu yang aku maksud. Tapi sebuah mimpi yang berwujud cita-cita. Ini tentang sebuah keinginan besar. Sebuah asa. Sebuah harapan...
Ya.. sebuah harapan untuk menjadi lebih baik.. untuk menjadi "bintang".. untuk menjadi "besar".

Ah! asik sekali sepertinya membicarakan topik ini..
ingat sekali dlm memori, sewaktu kecil ketika ditanya apa cita ku, aku selalu menjawab ingin menjadi dokter. beranjak remaja, cita ku berubah lagi. begitu seterusnya, selalu berubah. semakin ke sini semakin fokus.
Tapi pernahkah terlintas di benakmu tentang sebuah mimpi yg dimiliki teman-teman kita yang berkebutuhan khusus?? ya, teman-teman 'spesial'. aku lebih suka menyebut mereka, teman-teman 'spesial'.
Setiap kita pasti punya mimpi. pun demikian dengan mereka. Mereka sama seperti anak-anak pada umumnya. Jika ditanya tentang mimpi, pastilah akan banyak mimpi-mimpi yang keluar dari mulut mereka. Mungkin ada yang ingin menjadi Dokter, menjadi Guru, menjadi Penyanyi, menjadi Penulis. Ah, banyak sekali pasti! Menyenangkan jika kita bercerita tentang mimpi, seolah esok mimpi itu kan terwujud.
Tapi coba kita tengok kembali kenyataan yang ada di lingkungan kita. Apa yang kita dapat? Tak jarang cemooh serta kucilan terlontar untuk teman 'spesial' kita itu. Pernah suatu saat, ketika aku sedang mencari SLB di bilangan Pondok Bambu, Duren Sawit, alamat yang kudapat dari internet ternyata tak sama dengan aslinya. Ketika itu aku dan Sri-teman sekelas ku di jurusan PLB UNJ-sudah merasa lelah mencari alamat slb tersebut. Sudah hampir 4 kali kami mengelilingi wilayah itu, namun SLB Sinar Kasih tak kunjung kami dapati. Akhirnya kami bertanya pada tukang ojek yang ada di sana.
"Permisih Pak, jalan Gading Raya 1 di mana ya?"
"oh Gading 1 di sana dek, lurus, terus belok kiri"
"Gading Raya 1 pak, bukan Gading 1"
"Gading Raya 1 mah gak ada dek, Gading 1 kali"
"nggak Pak, Gading Raya 1. Tadi kami juga sudah mengelilingi Gading 1 tapi gak ketemu juga"
"emang adek-adek ini mau ke mana?"
"SLB Sinar Kasih , Pak, bapak tahu di mana?"
"Apa?" si bapak meminta ku kembali untuk mengulanginya, dengan nada mengejek.
"SLB Sinar Kasih Pak" aku memperjelas artikulasi ketika mengucapkan SLB.
Sesaat setalah aku kambali mengulang, suasana seketika hening. Tertangkap jelas oleh mataku, tawa kecil mereka yang ditahan. kesal sekali! gondok!
"kenapa pak? tau gak?" kali ini sri membantu ku.
Tak lama, terdengar celetukan salah satu tukang ojek yg membuat ku, mungkin juga Sri, sangat kesal!
"woy.. tau gak tuh SLB? SLB itu.. tempat anak-anak bego"
Jleb! kata-kata ini begitu menohok.
emosi ku memuncak, "kok anak-anak bego sih Pak??" ingin sekali aku menambahkan "emang bapak  pinter?" membalikkan kata-katanya. Tapi emosi itu ku tahan, mengingat si bapak lebih tua dari pada aku.
"yee lu gimane sih, slb tuh sekolah untuk anak-anak cacat. anak-anak tuna rungu, ya kan dek?"
Temannya meluruskan kata-kata si bapak tadi. Yaah lumayan laah. Meskipun sekarang ini, kata 'cacat' sudah tidak boleh lagi digunakan. Tidak manusiawi.
"iya seperti itu pak"
"ooh di sini gak ada neng SLB, adanya Panti Sosial noh, di sono di Belimbing Raya"
"oh gak ada ya Pak, yasudah, makasih ya Pak". Tanpa basa-basi lagi, aku langsung pergi, tak ingin memperpanjang masalah.

Itu baru sebagian kecil pandangan masyarakat atau orang awam tentang teman 'spesial' kita.
tak jarang juga aku mendapati pernyataan dan pertanyaanpertanyaan yang membuat pencitraan SLB seakan-akan selalu jelek. "ih lu di jurusan PLB? berarti ntar ngajar di SLB dong?" "ih SLB kan anak-anaknya jorok" "ih SLB kan suram".
 Ada juga yang lucu, "bagus dah lu ntar jd guru SLB, yang bener lu jadi guru, yang sabar, ajarin dah tu anak-anaknya sampe pinter". selalu, tiap-tiap pertanyaan dan pernyataan itu ku jawab dengan senyum. lalu, jika aku bisa menjawab, ya aku jawab semampu ku. Jika orangnya terlihat keras kepala, dan masih mem-frame bahwa slb itu melulu jelek, tak aku jawab, hanya senyum, aku menghindari debat kusir yang dipancing emosi.

Terkadang aku menggerutu, Mereka ini pada gak update ya? emang mereka gak tau kisahnya Helen Keller? yang meskipun ia tuna rungu, tuna wicara, dan tuna netra, dia mampu bertahan, bahkan sukses menjadi penulis. ia merupakan salah satu wanita inspirasi di abad nya. terbayang gak? gak bisa melihat, gak bisa mendengar, dan otomatis gak bisa bicara. tapi ia mampu mebuktikan bahwa ia mampu bertahan dan menjadi sumber isnpirasi. ini karna apa? karna bunda Helen Keller memiliki mimpi dan rasa syukur yang luar biasa. beberapa qoutes bunda Helen Keller yang menurut saya begitu dahsyad dan luar biasa ;
"Death is no more than passing from one room into another. But there's a difference for me, you know. Because in that other room I shall be able to see. "
Helen Keller.
"everything has its wonders. even dakrnes and silence. and I learn, whatever state I may be in, therein to be content." 
Helen Keller
"I can see, and that is why I can be happy, in what you call the dark, but which to me is golden. I can see a God-made world, not a manmade world." 
Helen Keller 
"I am only one, but still I am one. I cannot do everything, but still I can do something; and because I cannot do everything, I will not refuse to do something that I can do." 
Helen Keller 


Atau Kisah laih, kisah Nick Vujicic, seorang motivator hebat kelas Dunia yang tak memiliki tangan dan kaki. tak memiliki keduanya loh. Bayangkan jika kamu yang tak memliki  keduanya? Tak terbayangkan. Begitu luar biasa, ia memiliki motivasi yang besar untuk terus bertahan. Karna apa? Lagi-lagi karna mimpi dan motivasi yang tinggi. Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh luar biasa.

 Subhanallah. Betapa keterbatasan mereka tak membatasi dunia mereka. Itu yang selalu terfikir dalam benak ku. Teman-teman ‘spesial’ kita juga punya mimpi, aku yakin mereka akan menjadi orang-orang hebat nantinya. Asalkan mereka bersungguh-sungguh, dan tak mudah putus asa. Disampin itu, pelayanan pendidikan luar biasa juga sangat membantu dalam mewujudkan mimpi mereka. Oleh sebab itu, kita sebagai calon guru anak-anak luar biasa, diharapkan bisa melayani mereka dengan pelayanan spesial, dan mampu memaksimalkan potensi yang ada pada mereka.
Because , they also have dreams. They can be star. I believe...

Jakarta, Maret 2012
Syahiidah Muthmainnah








Senin, 05 Maret 2012

berita heboh di tengah malem

Ini tentang berita hebohh di tengah malem. tentang sifat panikku yg tak kunjung sembuh.

malem ini, rabu hampir menyapa kamis.. ketika aku masih sibuk dengan dunia maya ku. dengan FB tepatnya. saat itu, aku sedang membuka beranda, ingin komentar di postingan kk kelas ku, ka drinca, yg membahas ttg pendamping (maklum, sebelumnya lg bahas itu di chat sama dia). tepat dibawah postingan dia, ada status yg bener-bener bikin heboh. spontan mata ku langsung tertuju pada nya. dan kau tau teman apa isi postingan itu?? this is it...


whaatt??? spontan aku kaget!! dengan sifat panikku, saat itu juga langsung ku ambil ponsel ku dan ku coba telfon sahabat SMP ku itu.. 1 kali.. gak diangkat.. kali ke dua kucoba lagi.. kali inii tulalit! ah! aku langsung berinisiatif menghubungi temen satu kost nya, sengaja tak ku hubungi keluarganya, karna dia anak daerah, yg qodarallah sekampus juga dengan ku. mengingat sekarang sedang tak libur, pastilah dia ada di kosan. oke, aku sibuk mencari kontak temen kosannya. septi.. septi.. septii.. ya di kepala ku saat itu cuma septi.. soalnya hanya dia temen kosan dia yg kuingat saat itu-hanya karna dia supel, heboh dan welcome tiap kali aku mampir ke kosan- aah!! nomornya hilaang..!! panikku semakin menjadi.. mencari cara lain, kutanyakan teman-teman se-smp ku yang lain lwat twitterland, terkait kebenaran berita ini. ah! semua bahkan menanyakannya kembali pada ku. oke, kucoba mengirim wall ke septi, meminta nomornya, berharap dia masih terjaga. dan ternyata benar!! saat aku sibuk menghubungi sana sini mencari kebenaran, eh tiba-tiba si septi membalas chat ku! aku yg saat itu masih berada di depan notebook, langsung dengan semangat meminta nomornya. ku coba telfon, ternyata dia sudah gak satu kost dengan eka. lalu aku minta nomor ka dessy, ya orang ke dua selain septi yg kuingat adalah ka dessy, karna dia masih ada hubungan saudara dengan teman MA ku. saat itu juga ku tlp ka dessy. lagi-lagi... mungkin karna aku menelfon tengah malem, telfonku tak diangkat. ku coba laigi, dan alhamdulillah! kali ini diangkat. kembali kutanyakan berita heboh yg membuat ku panik. jawaban ka dessy sedikit membuat ku tenang. dia gak tau kalo ada berita itu, padahal kamarnya dan kamar eka bersebrangan, bahkan dia berkali-kali bertanya meyakinkan.. "ah yg meber kamu dek.. kk jd takut nih". perasaan ku rada tenang, spontan saat itu aku langsung berfikir. logisnya, kalo bener masa  ka dessy aja gak tau kalo eka meninggal, padahal dia se-kost dan kamarnya berdekatan. "makanya ka, aku juga kageet, di statusnya yg buat katanya sepupunya, kk tolong kabarin aku ya kalo bener". dia langsung meng-iya-kan. tak lama dr situ, hp ku berdering, langsung ku angkat tlp itu. ternyata dr ka dessy.

Dan ternyataaaa.. do you know whaatt?? EKA YULIANTI massih sehat wal afiat!! aku bahkan ngomong langusng dengannya..
"syaah? ngapo syaah.. td nelpon ye? maap kelaa yee tadi aku la tedok"*
aayyysss!! "aaahh ini ekaaa??? kau nii kaa!! ngapo bikiin status cak ituuu!! bikin spot jantung tengah malem baee!!"* dengan senang, bercampur geram aku membalas kalimat entengnya eka.
"naaahh status apoo?? aku bee dak taauu chaa. aaiih caknyotuh aku di hack naahh.."
aaaahhhh benar ternyata dia hanya di hack oleh orang2 usil!! dan aku korban kecemasan itu.. lagi-lagi sifat panikku tak bisa disembunyikan disaat seperti ini. huuh :( 
syukurlaaahh.. alhamdulillah ya allah.. tidak terjadi apa-apa dengan ekaa.. ohiya, eka itu sahabat ku seawaktu aku smp di palembang, dia anak bengkulu yg juga alhamdulillah kuliah di UNJ. tentang eka nati ku bahas di postingan selanjutnya.